Wednesday, December 08, 2004

Membentuk arahan retas perubahan

=Sweet diplomacy sometimes brings us
into a world we never thought of its being
and sometimes means winning without any battle=

Saat kita bicara tentang membentuk arahan, kita tidak bicara tentang satu hal kecil yang dapat terjadi dalam tempo sebentar. Kita sedang menuliskan masalah yang harus ditangani oleh setiap kita sebagai bagian dari umat manusia. Kita melihat bagaimana pergiliran kekuasaan terjadi diantara seluruh umat manusia. Kita melihat bagaimana suatu perubahan harus diarahkan dengan sepenuhnya. Kita tidak bisa melepas semua elemen untuk bangkit, tanpa memberikan arahan itu. yang bisa terjadi adalah kemungkinan bahwa kebangkitan melenceng dari arahan, atau malah redup kembali, dan semua usaha yang telah diberikan menjadi tanpa arti lagi.

Usaha ini sangat sulit. Lebih sulit dari menulis naskah inti. Dalam usaha ini kita harus menguraikan setiap komponen dan menghitung hati-hati setiap langkah. Kita harus membuat langkah tahapan yang harus dilalui, dengan pertimbangan yang mantap dan tepat. Tanpa kehati-hatian dan kematangan ini, kita akan menghadapi kemungkinan kegagalan langkah. Kita juga beresiko menghadapi kesalahan yang kita buat sendiri.

Kita harus memperkirakan dengan matang, kondisi yang tepat untuk mengatakan setiap hal pada orang yang tepat, di saat yang tepat, dengan cara yang tepat. Kita tidak bisa melakukan perulangan. Kadang kesempatan tidak datang dua kali. Jadi, daripada menghadapi kemungkinan pembalikan resistensi dengan resiko tinggi, akan lebih baik bila sedikit menurunkan kecepatan perubahan itu, hingga semua unsur siap untuk bergerak bersama, menuju arahan yang diterima sebagai sebuah kesepakatan bersama yang dijunjung semua. Bila semua unsur yang ada belum sematang ini, kita tidak akan bisa mencapai hasil maksimal. Malah kemungkinannya, kita tidak akan mencapai hasil apapun. Dan menyia-nyiakan semua usaha dan pengorbanan.

Sweet diplomacy. Hal ini diperlukan dalam semua hal. Bila kita bisa memahami seluruh manusia sebagai satu umat, kita akan dengan keringanan bergerak bersama. Kita akan menjalankan setiap tujuan bersama kita ini dengan kesepakatan yang selalu dijunjung setiap saat. Kita akan membuat semua orang menjadi baik. Inilah mengapa kadang dibutuhkan waktu yang lama. Sebelum setiap orang, setiap unsur sampai pada kesepakatan itu, arahan perubahan yang hendak kita retaskan, tidak akan tumbuh dengan baik.

Kita memahami diri kita sebagai umat manusia yang satu. Kita memahami diri kita sebagai penghuni bumi yang satu. Berada di dunia yang sama, dan menjalani setiap tantangannya. Menyadari bahwa kita membutuhkan satu arahan besar untuk hidup di bumi dengan selamat. Islam-salamatan-salima. Islam diturunkan sebagai juru selamat untuk seluruh semesta alam. Kita dengan bekal itu terus berusaha untuk sampai pada hasil yang kita inginkan, yaitu bumi yang makmur dan sejahtera, dengan pemerintahan yang berjalan profesional dan adil.

Memahami diri sebagai satu umat yang hidup di bumi, kita kemudian menyadari bahwa kita membutuhkan kesatuan kepemimpinan yang dengan kokoh bergerak dengan adil menjaga setiap usaha manusia untuk mencapai kemakmuran bumi itu. dan dengan baik berusaha untuk mencegah berbagai kejahatan, dan menindak berbagai kezaliman yang ada diatas bumi, agar seluruh umat manusia selamat. Kita harus menerima kenyataan bahwa organisasi internasional yang kini tengah berada diatas bumi ini, tidak bisa menjalankan perannya dengan baik, malah telah memperlakukan seluruh isi dunia dengan sewenang-wenang. Dan hal ini harus diperbaiki. Kesewenang-wenangan Israel dan Amerika yang berusaha menguasai dunia harus kita atasi secepatnya.

Satu langkah hebat yang tergalang dengan sendirinya adalah kesatuan negara-negara Asia Pasifik dalam kesepakatan bersama. Dan kesatuan ini kemudian mampu mengalahkan semua ketakutan yang tadinya timbul.
Retas perubahan seperti itulah yang ingin kita capai. Langkah-langkah matang dan hebat seperti itulah yang kita inginkan dilakukan oleh para pemimpin dunia. Langkah yang muncul dari kesadaran diri. Langkah yang muncul dari keinginan mulia. Langkah yang muncul dari kesejatian tujuan penciptaan manusia : untuk menjadi Khalifah di atas bumi.

Kita ingin setiap manusia yang membebaskan dirinya sendiri dari kungkungan penjara kekuasaan manusia atas manusia. Usaha kita adalah untuk menyadarkan seluruh umat manusia, dari resiko ini. Hingga setiap jiwa yang hidup di bumi, kemudian membebaskan diri mereka dengan mengatakan “Tiada Tuhan selain Allah”. “Laa Ilaaha Ilallah..” demikianlah. Itulah tujuan dari semua kerja keras kita. Kita tidak ingin ada berhala-berhala manusia baru diantara kita. Tidak sama sekali. Tidak sedikitpun

Dari semua ini kita kembali menyadari, bahwa kesempurnaan hakiki, pemilik kesejatian paripurna adalah Nabi Muhamad SAW dan tak ada lagi manusia yang lebih baik darinya yang pernah dan akan hidup diatas bumi. Bahwa sekeras apapun usaha seorang manusia, tak akan ada yang pernah bisa mengulang semua kesempurnaannya. Kita ingin seluruh umat manusia, mengagungkan kemuliaan yang ada pada diri Nabi Muhammad, membenarkan semua contoh keteladanannya, dan menjadikan tuntunannya hidup dalam keseharian kita.

Tujuan semua usaha kita adalah itu. Mengembalikan setiap manusia kepada fitrahnya. Sebelum semua pembuktian yang ada dalam seluruh sejarah umat manusia dibukakan. Sebelum itu, yang kita lakukan adalah tujuan tersebut di atas. Menjadi tentara dan prajurit Syahadat.



-manusia dan dunia dan pertanggungjawaban atasnya-

0 Comments:

Post a Comment

<< Home