Wednesday, April 20, 2005

Giant history destruction steps in progress, will we remain silent?

Bagi milyaran jumlah isi dunia, mungkin hanya sebuah bangunan tua. Sebuah masjid. Sementara ada ratusan ribu lagi masjid di seluruh dunia. Hingga dengan mudah kita dibutakan akan apa yang terjadi di sana.

Al Aqsha adalah kompleks bangunan suci tempat Nabi Muhammad naik ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah SWT dan menerima perintah shalat. Tempat terjadinya Isra Mi’raj. Kiblat pertama umat Islam. Terletak di tanah subur yang di janjikan untuk kaum Nabi Musa. Namun diharamkan untuk mereka setelah mereka membunuh nabinya. Negeri Palestina.

Sejak penjajahan oleh Inggris tahun 1948, rakyat Palestina di usir dari negerinya sendiri. dan sejak itu berangsur-angsur sejumlah yahudi mulai menempati tanah Palestina. Hingga pendirian negara Israel secara sepihak di Camp David. Semenjak itu perlahan, dengan serangan militer dan peruntuhan bangunan milik bangsa Palestina, negeri nan indah itu direnggut tanahnya. Hingga kini kurang dari 30 % tanah Palestina yang masih berada di tangan bangsanya. Dengan keadaan itu, bangsa Palestina menjalani kehidupan yang sangat berat.

Berbeda dengan bangsa kita yang saat revolusi tahun 1940-an memiliki banyak keleluasaan bergerak, perjuangan bangsa Palestina untuk memperoleh kembali tanah yang direnggut dari mereka begitu ditekan. Hingga satu-satunya cara mereka berjuang adalah lewat gerakan yang sangat perih; intifadhah.

Saat dulu pendiri negara kita berjuang merebut kemerdekaan, mereka mungkin menggunakan senjata yang sangat sederhana seperti bambu runcing. Namun mereka begitu ketat di awasi, disantroni hingga ke rumah-rumah, ditangkap dan disiksa di penjara-penjara, bahkan rumah-rumah dan kendaraan yang tengah mereka tumpangi ditembak dengan serangan rudal dan torpedo jarak jauh.

Hingga satu-satunya cara mereka berjuang adalah dengan menggunakan tubuh mereka sendiri sebagai penghantar senjata. Perlahan mereka berhasil membangkitkan kembali semangat perjuangan bangsanya untuk merebut kembali tanah kelahirannya. Perjuangan yang perih itu pun berhasil menangkap perhatian dari seluruh dunia. Walau kembali di putarbalikkan sebagai aksi ektrimis.

Seolah belum cukup penderitaan yang harus dijalani bangsa Palestina, Israel hendak memancing kemarahan seluruh umat Islam di dunia.
Dengan kurang ajar yahudi Israel membakar Al Aqsha. Mereka tidak sekedar membakar sebuah masjid. Mereka membakar kiblat pertama umat Islam. Mereka membakar tempat suci tiga agama besar dunia. Itu yang mereka tengah lakukan.

Palestina adalah tanah Nabi Musa dan Nabi Daud. Yerusalem adalah tempat Nabi Isa dilahirkan. Masjidil Aqsha adalah tempat mi’raj Nabi Muhammad bertemu Allah SWT untuk menerima perintah shalat. Tempat tersuci di dunia itu, tengah di hancurkan.

Namun mengapa seisi dunia seolah buta?

Langkah raksasa perusakan sejarah dunia tengah terjadi.

Dan seisi dunia, diam.. dan para pemimpinnya tuli dan bisu..

Seruan untuk tiga agama agar BANGKIT MEMBEBASKAN PALESTINA!!
SELAMATKAN AL AQSHA!!!


pagi, 20 April 05, dari sebuah desa kecil,
manusia dan dunia dan pertanggungjawaban atasnya

Thursday, April 14, 2005

selamatkan Al Aqsha

lemah itu, untuk kekuatan yang lebih besar..

runtuh geram di atas negeri yang rakyatnya terbesar berbilang berislam..
saat di titik naik ke sidratul muntaha terjadi penyerangan

al aqsha, kiblat pertama umat Islam
hendak diruntuhkan, dihancurkan..
dan dunia hanya diam..
para pemimpinnya hanya bungkam..!!



manusia dan dunia dan pertanggungjawaban atasnya
sungguh tengah bertanya, saat di titik terlemah ini,
ternyata masih besar beban uji yang masih harus kita emban jua..
dan masih saja kami terus mengeluh, melenguh, merasa lemah dan resah..